Jika pada suatu keadaan ditemukan korban dengan penilaian dini terdapat gangguan tersumbatnya jalan nafas, tidak ditemukan adanya nafas dan atau tidak ada nadi, maka penolong harus segera melakukan tindakan yang dinamakan dengan istilah BANTUAN HIDUP DASAR (BHD).
Untuk memudahkan pelaksanaannya maka digunakan akronim c-a-b yang berlaku universal.
INDIKASI BHD :
Henti Napas : Henti napas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernapasan dari korban / pasien
Henti Jantung : Pernapasan yang terganggu (tersengal-sengal) merupakan tanda awal akan terjadi henti jantung.
A = Airway control atau penguasaan jalan nafas
penilaian respons, pernafasan dan nadi.
B = Breathing Support atau bantuan pernafasan
Setiap tahap ABC pada RJP diawali dengan fase penilaian :penilaian respons, pernafasan dan nadi.
Pastikan tidak ada denyut jantung pada arteri karotis atau brakhialis (anak) Memastikan ada tidaknya denyut jantung < 10 detik
- Lakukan Compresi 30 kali
- Pada 1/2 bawah mid sternum, diantara 2 putting susu dengan posisi tangan menggunakan
metode “rib margin”
- Kedalaman kompresi jantung minimal 2 inci (5 cm)
- Kompresi Jantung Luar 30 kali ( satu atau 2 penolong) membutuhkan waktu 18 detik
Kecepatan kompresi min. 100x/mnt
RJP Sebelum & Sesudah Intubasi
1. AIRWAY (JALAN NAFAS)
a. Pemeriksaan jalan nafas
Jangan lakukan head tilt sebelum pastikan tidak ada sumbatan jalan nafas.
b. Membuka Jalan Nafas :
Head tild - Chin lif atau Jaw thrust
2. BREATHING
Terdiri dari 2 tahap :
- Memastikan pasien tidak bernafas :
- Melihat (look), mendengar (listen), merasakan (feel) à <10 detik
0 komentar:
Posting Komentar