Apa itu Disabilitas?
Membuat definisi untuk disabilitas bukan pekerjaan mudah karena setiap elemen masyarakat mempunyai perspektif yang berbeda-beda. Ada kelompok yang melihatnya sebagai masalah kesehatan sementara kelompok lain mungkin melihatnya semata sebagai pihak yang perlu diberi derma. Ada juga yang percaya bahwa disabilitas itu sendiri sebenarnya bukan merupakan penghalang bagi seseorang untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat, tetapi disabilitas adalah hambatan yang ada di di lingkungan, misalnya, gedung yang tidak bisa diakses. Contoh klasik untuk masalah ini adalah ketika seorang pengguna kursi roda tidak bisa pergi ke bioskop karena gedungnya tidak memiliki akses untuk kursi roda.
Penyandang disabilitas yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan secara selayaknya, yang terdiri dari :
- a. Penyandang cacat fisik;
- b. Penyandang cacat mental;
- c. Penyandang cacat fisik dan mental;
—Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
Klasifikasi
Tipe | Nama | Jenis disabilitas | Pengertian |
---|---|---|---|
A | tunanetra | disabilitas fisik | tidak dapat melihat; buta |
B | tunarungu | disabilitas fisik | tidak dapat mendengar dan/ kurang dalam mendenar; tuli |
C | tunawicara | disabilitas fisik | tidak dapat berbicara; bisu |
D | tunadaksa | disabilitas fisik | cacat tubuh |
E1 | tunalaras | disabilitas fisik | cacat suara dan nada |
E2 | tunalaras | disabilitas mental | sukar mengendalikan emosi dan sosial. |
F | tunagrahita | disabilitas mental | cacat pikiran; lemah daya tangkap; |
G | tunaganda | disabilitas ganda | penderita cacat lebih dari satu kecacatan |
Data tentang Disabilitas
The World Report on Disability memperkirakan bahwa 15% populasi dunia, lebih dari satu miliar orang, hidup dengan disabilitas, dan 2,2% mengalami kesulitan yang serius karena kondisi itu. Namun, laporan ini juga menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada data yang memadai mengenai jumlah penyandang disabilitas. Hal ini terjadi karena metodologi pengumpulan data yang tidak beragam dan tidak standar yang dilakukan di setiap negara. Data yang memadai sangat diperlukan sebagai dasar untuk merumuskan dan mengembangkan strategi dan rencana dalam memperbaiki kesejahteraan hidup penyandang disabilitas.
Usaha untuk mengumpulkan data global tentang disabilitas telah dilakukan oleh PBB melalui DISTAT, yang ditujukan untuk menyimpan statistik disabilitas di seluruh dunia. Pangkalan data ini terbuka bagi setiap orang yang membutuhkannya. Namun, metode dan standar yang diterapkan oleh negara-negara yang memberikan datanya masih beragam. Dengan demikian, tingkat prevalensi masing-masing negara tidak bisa diperbandingkan.
walaupun para penyandang disabilitas ini memiliki sedikit kekurangan tetapi mereka juga bisa berkarya bahkan lebih sukses daripada manusia normal pada umumnya seperti yang saya tulis di artikel berikut nya oleh karena itu tidaklah penting kekurangan apa yang dimiliki seseorang yang penting adalah semangat untuk tetap berjuang,dan sebagai sesama manusia kita harus menghargai apapun keadaan seseorang karena semua manusia adalah sama
0 komentar:
Posting Komentar